Inovasi Teknologi Beton Self Compacting Concrete Terhadap Panjang Pengaliran (L-Flow) Dengan Variasi Umur Perawatan Beton

Authors

  • Adnan Adnan Universitas Muhammadiyah Parepare

DOI:

https://doi.org/10.61132/globe.v2i1.210

Keywords:

self-compacting concrete, compressive strength, slump, slump flow, curing life

Abstract

The aim of this research is to analyze the effect of adding hyperplasticizer and retarder on the compressive strength of self-compacting concrete. Fine aggregate and coarse aggregate from the Jenneberang River, Kab. Gowa. The concrete mix design uses a trial and error mix design for self-compacting concrete by making visual observations, so that the physical conditions of the mixture appear to be sufficient to produce a good mix. The stages of this research, by finding a comparison of the slump flow values ​​of the self-compacting Concrete concrete, then making test objects, after that curing the test objects using the water curing method for 28 days, then testing the compressive strength of the self-compacting Concrete concrete to produce comparison to the compressive strength of normal(conventional) concrete. The results of this research show that self-compacting concrete has a compressive strength value of 46.25 Mpa compared to normal concrete of 45.02 Mpa, an increase of 2.73% compared to normal concrete. And the slump value of normal concrete is 8 - 13 cm, while the slump flow of self-compacting concrete is 63 - 84.9 cm, with a time range between 2.53 - 3.46 seconds, able to reach a diameter of 500 mm on the segregation board.

 

References

Dipohusodo, Istimawan, Struktur Beton Bertulang, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1994

Departemen Pekejaan Umum, 1971. “Peraturan Umum bahan Bangunan Indonesia (PBI)”, Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.

EFNARC, (2005).Spesification and Guidelines for Self Compacting Concrete, The European Guidelines for Self-Compacting Concrete.

Fianca, Zakkstudi, A. F. (2015). eksperimen material grc (glassfiber reinforced concrete) sebagai bahan dasar pada modular floating pontoon. Jurnal Teknik Perkapalan - Vol. 3, No.4.

Mahendra, Y. I, Gardjito. E, Ridwan. A, W. H. (2021). Meningkatkan Kuat Tekan Beton Fc’ 16,60 Mpa Menggunakan Fly Ash Dan Arang Batok Kelapa. Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil, 4, 1–13. https://doi.org/10.1016/j.conbuildmat.2020.121

Malik, I. L. (2019),Pemxanfaatan serat kaca (fiber glass) sebagai bahan ambah dalam meningkatkan kuat lentur beton. Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta.

Mulyono, Tri. (2003). Teknologi Beton. Yogyakarta: Andi Offset

Mustari, M. I. (2011).Studi kuat lentur beton pada perkerasan kaku dengan penambahan serat fiberglass pada beton normal. Jurnal ILTEK,Volume 6, Nomor 12

Okamura dan Ouchi. (2003).Self-Compacting Concrete, Journal of Advances Concrete Technology, Vol 1, No 1, 5-15, Japan Concrete Institute..Sipil Fakultas Teknik UGM, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Prajitno, Handi, Concret Admixture For Flowing Concrete, PT. Sika Indonesia

SNI 03-1968-1990. Metode Pengujian Analisis Saringan Agregat Halus Dan Kasar. Badan Standarisasi Nasional.

SNI 03-1970-1990. Metode Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Halus. Badan Standarisasi Nasional

SNI 03-1971-1990. Metode Pengujian Kadar Air Agregat. Badan Standarisasi Nasional

SNI 03-2816-1992. Metode Pengujian Kotoran Organik Dalam Pasir Campuran Mortar atau Beton. Badan Standarisasi Nasional.

SNI 03-2834-2000 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton, Normal, Badan Standarisasi Nasional

SNI 03-2834-2000. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. Badan Standardisasi Nasional

SNI 03-4142-1996. Metode Pengujian Jumlah Bahan Dalam Agregat Yang Lolos Saringan No. 200 (0,075 MM). Badan Standarisasi Nasional

SNI 03-4804-1998. Metode Pengujian Berat Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat. Badan Standarisasi Nasional

SNI 03-6827-2002. Metode Pengujian Waktu Ikat Awal Semen Portland Dengan Menggunakan Alat Vicat Untuk Pekerjaan Sipil. Badan Standarisasi Nasiona

SNI 4431-2011. “Cara Uji Kuat Lentur Beton Normal dengan Dua Titik Pembebanan”. Badan Standar Nasional.

SNI-2417:2008. Cara Uji Keausan Agregat Dengan Mesin Abrasi Los Angeles. Badan Standarisasi Nasional

Sugiharto, H. (2006).penelitian mengenai peningkatans kekuatan awal beton pada self compacting concrete. Jurnal Teknik sipil. Vol. 8, No. 2, 87–92

Sugiharto, Handoko.e.al. (2001). Penggunaan Fly Ash dan Viscocrete pada Self Compacting Concrete.Surabaya : Universitas Kristen petra.

Tjokrodimuljo, K. (1996). Teknologi Beton, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakart

Tjokrodimuljo, Kardiyono. (2007).Teknologi Beton. Biro Penerbit Jurusan Teknik

Wimaya, S., Ridwan, A., & Winarto, S. (2020). Modifikasi Beton Fc 9,8 Mpa Menggunakan Abu Ampas Kopi. Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil, 3(2), 234. https://doi.org/10.30737/jurmateks.v3i2.1096

Wang, Chu-Kia, Charles G. Salmon. Disain Beton Bertulang Jilid I, Jakarta, Erlangga, 1986

Winter, George. Arthur H. Nilson. Perencanaan Struktur Beton Bertulang. Jakarta, Terj, Pradnya Paramita. 1993

Yuliani, Z. A. (2020). Pengujian beton scc (self compacting concrete) dengan variasi penambahan superplasticizer.Tugas Akhir.Yogyakarta: Universitas Gadjah mada

Downloads

Published

2024-02-20

How to Cite

Adnan Adnan. (2024). Inovasi Teknologi Beton Self Compacting Concrete Terhadap Panjang Pengaliran (L-Flow) Dengan Variasi Umur Perawatan Beton. Globe: Publikasi Ilmu Teknik, Teknologi Kebumian, Ilmu Perkapalan, 2(1), 125–139. https://doi.org/10.61132/globe.v2i1.210

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.