Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Melalui Implementasi Nilai Asta Cita Berbasis Kearifan Lokal Desa Rejuno Kecamatan Karangjati Kabupaten Ngawi Jawa Timur
DOI:
https://doi.org/10.61132/inber.v3i4.1145Keywords:
Asta Cita, Community Empowerment, Local Wisdom, National Character, National IdentityAbstract
This Community Service Program (PKM) was designed to strengthen national character and identity through the application of Asta Cita values among the residents of Rejuno Village, Karangjati District, Ngawi Regency, East Java. Conducted over two days, the program involved active participation from youth groups, community leaders, and village officials. The activities consisted of the introduction of national and civic values, interactive discussions with local figures, and group reflections aimed at formulating social commitments rooted in the Asta Cita principles. The findings show a notable increase in participants’ understanding and appreciation of the eight core values: patriotism, mutual cooperation, honesty, responsibility, hard work, discipline, tolerance, and social justice. Moreover, local wisdom and traditions—such as martial arts practices and community deliberations—were revitalized as effective tools for embedding these values within daily life. This program highlights that national character building does not solely rely on formal education or governmental initiatives but can also grow organically from community-based cultural practices. By integrating local heritage with national ideals, the PKM successfully promoted a sense of unity, civic awareness, and moral responsibility among the people of Rejuno Village, illustrating how local culture can serve as a strong foundation for fostering national identity and integrity.
References
Akbar, H. M., & Najicha, F. U. (2022). Upaya memperkuat jati diri bangsa melalui pemahaman wawasan nusantara di era gempuran kebudayaan asing. Jurnal Kewarganegaraan, 6(1), 2122–2127.
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. (2018). Pancasila dan Asta Cita sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
Budiman, A., Nurholis, E., & Danurahman, J. (2023). Memperkuat jati diri bangsa melalui pendidikan kewarganegaraan berbasis nilai dan kearifan lokal. Prosiding Seminar Nasional Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 1(1), 41–50*.
Fisher, R., Ury, W. L., & Patton, B. (2011). Getting to yes: Negotiating agreement without giving in. Penguin.
Hanifah, H. N., Nurjamili, U., Isroiyah, L., & Khoirotunnisa, A. U. (2025). Membangun kembali jati diri bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai Pancasila: Studi literatur review. Seminar Nasional Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran, 1(1), 1077–1085.
Hidayaturrahman, M., Sya'bana, R. A., & Herli, M. (2022). Mendorong partisipasi masyarakat untuk melestarikan lingkungan hidup melalui aksi bersih pantai di Kepulauan Madura. InEJ: Indonesian Engagement Journal, 3(2). https://doi.org/10.21154/inej.v3i2.5276
Irawansah, O., & Pugu, M. R. (2025). Tradisi lokal sebagai penanda identitas: Respon keagamaan terhadap tantangan globalisasi. Prosiding Seminar Nasional Indonesia, 3(2), 169–178.
Juwandi, R. (2022). Penguatan civic culture berbasis nilai kearifan lokal melalui eksistensi pencak silat sebagai kebudayaan daerah. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 7(2), 112–125. https://doi.org/10.21067/jmk.v7i2.7444
Koentjaraningrat. (2000). Gotong royong dalam masyarakat Indonesia. Gramedia Pustaka Utama.
Lestari, S. O., & Kurnia, H. (2022). Peran pendidikan Pancasila dalam pembentukan karakter. Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 5(1), 25. https://doi.org/10.12928/citizenship.v5i2.23179
Lickona, T. (2004). Character matters: How to help our children develop good judgment, integrity, and other essential virtues. Simon and Schuster.
Mardawani, M., & Kurniati, A. (2023). Menumbuhkan karakter kebangsaan melalui pendekatan humanis berbasis kearifan lokal pada anak usia dini. Jurnal Pengabdian Masyarakat Khatulistiwa, X(X), xx–xx.
Prastiyono, H., Huda, M., Swarizona, S., & Widodo, B. S. (2025). Pembekalan kewaspadaan sosial sebagai penguatan Asta Cita dan karakter Pancasila di Desa Watutulis Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Prima Abdika: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(3), 427–439. https://doi.org/10.37478/abdika.v5i3.4926
Ramadhany, F. A., & Sudrajat, I. B. Y. (2024). Peran kebudayaan pencak silat pada masyarakat di Desa Pagerwojo: Nilai moral, solidaritas sosial, dan kohesi budaya. Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, dan Humaniora, 2(7), 325–327.
Salam, A., Hermawansyah, H., & Akbar, M. (2024). Revitalisasi nilai gotong royong berbasis budaya lokal melalui pengabdian masyarakat partisipatif. Syafaat: Jurnal Pengabdian Masyarakat, X(X), xx–xx.
Sarbaitinil, S., Rudagi, R., Rahmat, I., Elfemi, N., & Isnaini, I. (2023). Expressing philosophical discourse in pencak silat as a pillar of character education and strengthening social ties in society. Journal of Pragmatics and Discourse Research, 3(2), 150–162. https://doi.org/10.51817/jpdr.v3i2.301
Untari, S., Hariyono, A., & Nindyawati, N. (2025). Membangun desa wisata kebangsaan dengan pendekatan kreatif, inovatif, partisipatif, dan kolaboratif (KIPAS). Martabe: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, X(X), xx–xx.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Indonesia Bergerak : Jurnal Hasil Kegiatan Pengabdian Masyarakat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



