Analisis Perubahan Kadar BOD dan DO pada Air Buangan Industri Tahu dengan Pemberian Probiotik Lokal terhadap Perbedaan Waktu Inkubasi Interval 8 Jam
DOI:
https://doi.org/10.61132/konstruksi.v2i3.464Keywords:
local probiotics, tofu wastewater, BOD, DO, wastewater treatmentAbstract
The tofu industry in Indonesia generally utilizes simple processing technologies, leading to unresolved wastewater management issues. Tofu wastewater contains high organic matter, measured by BOD, a parameter indicating the oxygen required by microorganisms to decompose organic matter. High BOD can decrease dissolved oxygen (DO) levels in water, which is crucial for aquatic life. This study investigates the effectiveness of local probiotics in reducing BOD and increasing DO in tofu wastewater (ABIT). Three treatments were applied: pure ABIT, neutralized ABIT (ABIT-N), and ABIT mixed with local probiotics in three ratios (1:1, 1:2, and 1:3). DO was tested at 0, 8, 16, 24, and 36 hours, while BOD was tested at 0 and 5 days. The results demonstrate that local probiotics can effectively reduce BOD and enhance DO levels in ABIT. The highest DO (3.36 mg/L) was observed in ABIT-N mixed with local probiotics at a 1:3 ratio after 32 hours. The most significant BOD reduction (135.77 mg/L) was also achieved at the 1:3 ratio. These findings suggest that local probiotics offer an eco-friendly approach to treating tofu wastewater.
References
A. Artiyani, (2011). Penurunan kadar n-total dan p-total pada limbah cair tahu dengan metode fitoremediasi aliran batch dan kontinyu menggunakan tanaman Hydrilla ver-ticillata, Spectra, vol. 9, pp. 9-14.
A. Husin. 2003. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DENGAN BIOFILTRASI ANAEROB DALAM REAKTOR FIXED-BED. Thesis. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Cahyani, M. R., et al (2021). Pengolahan limbah tahu dan potensinya. In Proceeding of Chemistry Conferences (Vol. 6, pp. 27-33).
Isa, M. (2008), Pengaruh Pemberian Dosis EM4, Cacing Lumbricus Rubellus dan Campuran Keduanya Terhadap Lama Waktu Pengomposan Sampah Rumah Tangga, Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Nurullatifah. (2011). Senyawa organik pada limbah cair tahu. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro: Semarang.
Pagoray, H., et al. (2021). Limbah cair industri tahu dan dampaknya terhadap kualitas air dan biota perairan. Jurnal Pertanian Terpadu, 9(1), 53–65.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012 tentang Baku Mutu Air Limbah.
PP No 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Sato, A., et al. (2015). Pengolahan limbah tahu secara anaerobik-aerobik kontinyu. In Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Terapan III. Institut Teknologi Adhi Tama Suraba-ya (pp. 185-191).
Sayow, F., et al. (2020). Analisis kandungan limbah industri tahu dan tempe rahayu di Ke-lurahan Uner Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa. Manado.
Sukreni, T., et al. (2023). PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TAHU BAGI PENGELOLA INDUSTRI TAHU DI MANGUNJAYA. SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(7), 771-778.
Utomo, B. et al. (2022). Probiotik multitalenta pseudomonas fluorescens (PMPF) untuk menurunkan kadar BOD air limbah domestik. AMMA: Jurnal Pengabdian Masyara-kat, 1(11), 1362-1369.
Zahroh, K. I. A. (2023). Pengaruh pemberian probiotik produk komersial terhadap kadar DO, BOD, dan COD pada air limbah tahu. Skripsi. Pogram Sarjana Universitas Sebelas Maret
Zulfa M, 2019, Pemanfaatan Limbah Cair Tahu terhadap Pertumbuhan Bayam Merah (Alter-nantera amoena voss) dalam kultur hidroponik rakit apung, Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Konstruksi: Publikasi Ilmu Teknik, Perencanaan Tata Ruang dan Teknik Sipil
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.