Perubahan Kepadatan Bangunan PermukimanTerdampak Perkembangan Aglomerasi Industri di Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar
DOI:
https://doi.org/10.61132/konstruksi.v3i2.808Keywords:
Agglomeration, Buildings, Density, Industry, SettlementsAbstract
The 2013-2031 Karanganyar Regency RTRW directs Gondangrejo District as an area designated for medium to large-scale industries, although on the other hand there are rural settlement areas in existing conditions. The industry in Gondangrejo District is growing and developing which is agglomerated along the Solo-Purwodadi Road. The development of this agglomeration has an impact on the increasing density of rural settlements around the industry. Therefore, this study aims to measure changes in the density of residential buildings affected by the development of industrial agglomeration in Gondangrejo District, Karanganyar Regency between 2004-2024. The research method used is quantitative with regional relative comparison analysis techniques, average nearset neighbors, and kernel density analysis. The results of the study show that industrial agglomeration in Gondangrejo District has experienced low-level development. The density of residential buildings has also increased to 25 units/ha. The growth of residential buildings, boarding houses, shops/stalls, and parking facilities around the industry is a direct impact of the development of industrial agglomeration on the density of residential buildings.
References
Abdullah. (2010). Pengaruh Perkembangan Industri terhadap Pola Pemanfaatan Lahan di Wilayah Kecamatan Bergas. In Tesis.
Arsyad, L. (2016). Konsep Dasar Ekonomika Industri. Buku Materi Pokok, 1–42. http://repository.ut.ac.id/4004/
Badan Pusat Statistik. (2024). Kabupaten Karanganyar Dalam Angka 2024. Karanganyar: Badan Pusat Statistik.
Bintarto, R . (1989). Interaksi Desa Kota dan Permasalahanya. Jakarta : Penerbit Ghalia.
Ellison, G., & Glaeser, E. L. (1997). Geographic concentration in US manufacturing industries: a dartboard approach. Journal of political economy, 105(5), 889-927.
Head, K., & Mayer, T. (2004). Chapter 59 The Empirics of Agglomeration and Trade. Handbook of Regional and Urban Economics, 4, 2609–2669. https://doi.org/10.1016/S1574-0080(04)80016-6
Jayadinata, T. Johara. (1999). Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan dan Wilayah. Intitut Teknologi Bandung.
Jhingan, M. L. (2016). The Economics of Development and Planning (17th ed.). Rajawali Pers.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (1987). Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 378 tentang Pengesahan 33 Standar Konstruksi Bangunan Indonesia. Jakarta: Kementerian PUPR.
Kementerian Perindustrian. (2010). Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pedoman Teknis Kawasan Industri. Jakarta: Kementerian Perindustrian.
Kuncoro, Mudrajat. (2002). Analisis Spasial dan Regional, Studi Aglomerasi dan Kluster Industri Indonesia. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Kuswartojo, Tjuk et al. (2005). Perumahan dan Permukiman di Indonesia. Bandung: ITB.
Landiyanto, E. A. (2005). Spesialisasi dan Konsentrasi Spasial Pada Sektor Industri Manufaktur di Jawa Timur. Paralel Session VIB : Industry and Trade, November, 1–70.
Mauleny, A. T. (2015). Aglomerasi, Perubahan Sosial Ekonomi, Dan Kebijakan Pembangunan Jakarta. Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik, 6(2), 147–162.
Pemerintah Indonesia. (2011). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Jakarta: Sekretariat Negara.
Pemerintah Indonesia. (2014). Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian. Jakarta: Sekretariat Negara.
Pemerintah Kabupaten Karanganyar. (2019). Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 1 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Karanganyar Tahun 2013-2032. Karanganyar: Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar.
Sholihah, D. A., Soedwiwahjono, S., & Kusumastuti, K. (2018). Dampak Perkembangan Aglomerasi Industri Gondangrejo, Karanganyar terhadap Perubahan Spasial. Region: Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Perencanaan Partisipatif, 13(2), 115. https://doi.org/10.20961/region.v13i2.20960
Soepono, P. (1993). Analisis Shift-Share: Perkembangan Dan Penerapan. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Indonesia, 8(1), 1–18.
Wardani, A. K., Nurhadi, K., & Andini, I. (2015). Dampak Pabrik Sritex Terhadap Kualitas Permukiman Pada Wilayah Sekitar Pabrik. Region: Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Perencanaan Partisipatif, 6(2), 42. https://doi.org/10.20961/region.v6i2.8484
Widjajanti, W. W. (2005). Pembangunan Berkelanjutan Pada Permukiman Di Kawasan Industri Studi Kasus: Daerah Perbatasan Surabaya – Mojokerto. July, 1–8.
Widyastoro, K., Rahayu, P., & Rini, E. F. (2020). Integrasi Kawasan Industri Millennium Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang dengan Wilayah Sekitar Menuju Kota Industri. Desa-Kota, 2(1), 1. https://doi.org/10.20961/desa kota.v2i1.31744.1-13
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Konstruksi: Publikasi Ilmu Teknik, Perencanaan Tata Ruang dan Teknik Sipil

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



