Pengembangan Kawasan Cagar Budaya Bukit Tutari dengan Konsep Ekowisata Berkelanjutan Berbasis Masyarakat Adat
Studi Kasus : Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu
DOI:
https://doi.org/10.61132/konstruksi.v3i3.879Keywords:
Tutari Megalithic Site, Cultural Heritage, Sustainable Ecotourism, Indigenous PeopleAbstract
The Bukit Tutari Cultural Heritage Area in Jayapura Regency, Papua, has enormous potential to be developed as a sustainable ecotourism destination. This study aims to explore strategies for developing the area by involving indigenous people as the main managers. Through a community- based approach, it is hoped that this development will not only improve local economic welfare, but also preserve cultural and environmental values. This study uses a qualitative method with data analysis from interviews, observations, and literature studies. The results of the study indicate that the involvement of indigenous people in ecotourism management can create synergy between cultural preservation and local economic development.
References
Anton Setiawan. (2021). Mengenal Megalitik Tutari Situs Peradaban Papua.
Assem, N. E., Purcahyono, J., & Musfira, M. (2024). Pengembangan objek wisata Situs Megalitik Tutari, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura. Upscales Journal, 1(1), 1–11.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Jayapura. (2023). Kecamatan Waibu dalam angka 2023.
Damayanti, E. (2014). Strategi capacity building pemerintah desa dalam pengembangan potensi ekowisata berbasis masyarakat lokal (Studi di Kampoeng Ekowisata, Desa Bendosari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang) [Disertasi, Universitas Brawijaya].
Data, T. P. (2019). Observasi, wawancara, angket dan tes.
Desy Kusniawati, Islami, N. P., Baruna, S., & Eni, P. (2017). Pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal melalui program desa wisata di Desa Bumiaji. Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi, 2(1), 59–72.
Dilapanga, A. R., Langkai, J. E., & Rawung, N. T. (2020). Strategi pemerintahan dalam pengembangan potensi destinasi pariwisata di Kabupaten Minahasa. Jurnal Kajian Kebijakan dan Ilmu Administrasi Negara (JURNAL ADMINISTRO), 1(2).
Djami, E. N. I. D. (2019). Belajar bersama nenek moyang di Situs Megalitik Tutari.
Djami, E. N. I., & Suroto, H. (2017). Makna motif lukisan Megalitik Tutari. Jurnal Papua, 9(1), 57–59.
Fandeli, C. (2000). Pengertian dan konsep dasar ekowisata. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan UGM.
Hanum, U. L. (2020). Sosialisasi pengembangan Kampung Doyo Lama sebagai kawasan wisata. Jurnal Abdimas Dinamis: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 1(1), 72–77.
Indonesia, W. W. F. (2009). Prinsip dan kriteria ekowisata berbasis masyarakat. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata & WWF-Indonesia.
Iriyadi, I., Setiawan, B., & Sutarti, S. (2017). Pelatihan analisis data penelitian (primer dan sekunder) bagi mahasiswa Kesatuan. Jurnal Abdimas, 1(1), 1–4.
Kaharuddin, K., Pudyatmoko, S., Fandeli, C., & Martani, W. (2020). Partisipasi masyarakat lokal dalam pengembangan ekowisata. Jurnal Ilmu Kehutanan, 14(1), 42–54.
Kajian konsep ekowisata berbasis masyarakat dalam menunjang pengembangan. (2021). Jurnal Ilmiah Pariwisata Agama dan Budaya, 10.
Karsudi, K., Soekmadi, R., & Kartodihardjo, H. (2010). Strategi pengembangan ekowisata di Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 16(3), 148–154.
Keliwar, S. (2013). Pola pengelolaan ekowisata berbasis komunitas di Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Jurnal Nasional Pariwisata, 5(2), 110–125.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2020). Data cagar budaya di Indonesia.
Mawene, N. A., Widyastomo, D., & Modouw, J. (2024). Pengembangan kawasan pariwisata berbasis kearifan lokal Kampung Asey Besar: Studi kasus Kampung Asey Besar, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. Jurnal Wilayah, Kota dan Lingkungan Berkelanjutan, 3(2), 21–30.
Mistriani, N., & Helyanan, P. S. (2022). Pengembangan kawasan konservasi tanaman obat berbasis biodiversitas unggulan lokal sebagai daya tarik wisata. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(6), 4955–4967.
Morrisan, M. A. (2012). Metode penelitian survei. Kencana.
Muâ, M. R., & Indahsari, K. (2021). Pengembangan ekowisata di Indonesia. Senriabdi, 295–308.
Muqsith, I. A., & Mardiana, R. A. H. D. (2023). Pencapaian SDGs pada kawasan ekowisata (Studi kasus: Situ Gunung Kabupaten Sukabumi). Jurnal Ilmu Lingkungan, 21, 740–754.
Nepal, S. K. (2002). Mountain ecotourism and sustainable development. Mountain Research and Development, 22(2), 104–109.
Nugroho, I. (2011). Ecotourism and sustainable development. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nur, M. H. (2021). TA: Penerapan konsep dasar ekowisata pada kegiatan wisata di desa wisata (Studi kasus: Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang) [Tesis, Institut Teknologi Nasional Bandung].
Panuluh, S., & Fitri, M. R. (2016). Perkembangan pelaksanaan sustainable development goals (SDGs) di Indonesia. Briefing Paper, 2(1), 1–25.
Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia No. 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan. (2016).
Plano Clark, V. L. (2017). Mixed methods research. The Journal of Positive Psychology, 12(3), 305–306.
Purnasari, N. (2021). Metodologi penelitian. Guepedia.
Ramadhan, A. A., & Trimarstuti, J. (2022). Konsep pengembangan dan pengelolaan kawasan Pantai Sarawandori, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua [Tesis, University of Technology Yogyakarta].
Rozali, Y. A. (2022, Januari). Penggunaan analisis konten dan analisis tematik. Dalam Penggunaan Analisis Konten dan Analisis Tematik Forum Ilmiah (Vol. 19, hlm. 68).
Saputra, D. (2020). Tata kelola kolaborasi pengembangan kampung wisata berbasis masyarakat. GOVERNMENT: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 85–97.
Sharma, A. A. Family tourism: Understanding the concept and improving the parents–children relationship. Journal of Sustainability and Resilience, 4(1), 2.
Statistik, B. P. (2018). Statistik lingkungan hidup Indonesia. Jakarta: BPS.
Suwarsito, S., Dewi, D. I., & Sutomo, S. (2020). Analisis kesesuaian potensi pengembangan kawasan minapolitan berbasis perikanan budidaya di Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara. Sainteks, 16(1).
Triyanti, R., Muawanah, U., Kurniasari, N., Soejarwo, P. A., & Febrian, T. (2020). Potensi pengembangan ekowisata bahari berbasis masyarakat adat sebagai kegiatan ekonomi kreatif di Kampung Malaumkarta. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 15(1), 93–105.
Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Undang-Undang No. 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial.
United Nations World Tourism Organization. (2019). Sustainable tourism: A global perspective.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Konstruksi: Publikasi Ilmu Teknik, Perencanaan Tata Ruang dan Teknik Sipil

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.