Pengaruh Jenis Mordan Dan Lama Waktu Pencelupan Terhadap Kualitas Warna Kain Batik Dengan Pewarnaan Alam Kulit Bawang Merah Menggunakan Proses Post-Mordanting

Authors

  • Rizky Bellyana Noermitha Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Malik Musthofa Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Agus Haerudin Balai Besar Kerajinan dan Batik

DOI:

https://doi.org/10.61132/manufaktur.v2i1.177

Keywords:

red onion skin, waste, natural dyes, batik, mordanting

Abstract

Red onion skin is one of the wastes that can be used as a natural dye because it contains anthocyanins which are one of the natural color pigments. The availability of red onion skin waste is very abundant, especially from household waste and industrial waste which has not been optimally utilized. The purpose of this study was to determine the effect of fixation type with different dyeing times on the color quality of batik fabric. This research method is an experiment by varying the fabric treatment in the pre-mordanting process, time variations of 30 and 60 minutes, and fixation variations, namely alum, arbor, and quicklime. The results of the study obtained that red onion skin extract is very good as a natural dye for dyeing batik fabric, the value of the color fastness test at 40 ℃ soap washing and cloth rubbing (wet) shows good quality with an average value of 4 and 4 - 5. The value of the L *, a *, b * color difference test and the results of visual observations on the pantone color produce an orange-red color that contains dominant color elements towards reddish and yellowish.

 

References

Angendari, M. D. (2015). Pemanfaatan Kulit Bawang Merah Sebagai Pewarna Kain dengan Teknik Jumputan Menggunakan Mordan Tawas, Kapur, dan Tunjung. JPTK, UNDIKSHA, 12(1), 35–42.

Dewi, S. P. C., & Sumarni. (2020). Ekstraksi Antosianin dari Kulit Bawang Merah Sebagai Pewarna Alami Makanan. Jurnal Inovasi Proses, 5(2), 80–84. https://journal.akprind.ac.id/index.php/JIP/article/view/3525/2581

Haerudin, A., Purnomo, M. R. A., & Ma’mun, S. (2022). Zat Warna Alami Berbasis Limbah Sabut Kelapa Muda (Coco Nucifera) untuk Pewarnaan Kain Batik. Dinamika Kerajinan Dan Batik: Majalah Ilmiah, 39(1), 101–112. https://doi.org/10.22322/dkb.V36i1.4149

Hanafi, A. D., Fatimah, S., & Haerudin, A. (2022). Pengaruh Variasi Proses Mordanting Pewarna Alam Daun Pepaya (Carica papaya L.) terhadap Ketajaman Warna dan Ketahanan Luntur Kain Batik. JUTE, 5(1), 1–7.

Hendrika, A. D., & Novrita, S. Z. (2020). Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Nipah (Nypha Fructicans) & Kulit Bawang Merah (Allium Ascalonium L) dengan Mordan Tunjung, Tawas, dan Kapur Sirih terhadap Hasil Pencelupan pada Bahan Katun. Jurnal Kapita Selekta Geografi, 3(2), 33–46.

Ilham, M., & Sumarni. (2020). Ekstraksi Antosianin Dari Kulit Bawang Merah Sebagai Pewarna Alami Makanan. Jurnal Inovasi Proses, 5(1), 27–32. https://ejournal.akprind.ac.id/index.php/JIP/article/view/2713

Kwartiningsih, E., Andani, A., Budiastuti, S., Nugroho, A., & Rahmawati, F. (2010). Pemanfaatan Getah Berbagai Jenis dan Bagian Dari Pohon Pisang Sebagai Zat Pewarna Alami Tekstil. Ekuilibrium, 9(1), 5–10.

Masisiwo, Haerudin, A., Laela, E., Arta, T. K., & Fitriani, A. (2019). Optimalisasi Pencelupan Batik Zat Warna Alam dari Ekstrak Kulit Buah Jalawe (Terminalia bellirica ) dengan Metode Iring Kapur. Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan Dan Batik 2019, 1–9.

Pangesti, E., & Rosyida, A. (2021). Pengaruh Metode dan Jenis Zat Mordan pada Pencelupan Kain Kapas dengan Ekstrak Kulit Bawang Bombay (Allium cepa Linneus) Secara Rendaman. Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan Dan Batik, 1–12.

Pujilestari, T. (2017). Optimasi Pencelupan Kain Batik Katun dengan Pewarna Alam Tingi (Ceriops tagal) dan Indigofera Sp. Dinamika Kerajian Dan Batik, 34(1), 53–62.

Rizky, A. F., & Fatimah, S. (2020). Belimbing Wuluh ( Averhoa belimbi L .) Sebagai Mordan pada Sintesis Zat Warna Alami dari Kulit Bawang Merah ( Allium ascalonium L .) dengan Metode Ekstraksi Ultrasonik. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Dan Teknik Kimia, 5(2), 104–111.

Saputri, S. T., & Hendrawan, A. (2021). Pengaplikasian Pewarna Alami Kulit Bawang Merah dengan Teknik Batik untuk Produk Fashion. E-Proceeding of Art & Design, 8(6), 3851–3860.

Virliantari, D. A., Maharani, A., Lestari, U., & Ismiyati. (2018). Pembuatan Indikator Alami Asam-Basa dari Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Semnastek, 1–6.

Yanette, E. R. F., Hendrawan, A., & Sekar F, A. Y. (2021). Pengaplikasian Pewarna Alami Kulit Bawang Merah pada Batik. E-Proceeding of Art & Design, 8(4), 1432–1447.

Zulikah, K., & Adriani, A. (2019). Perbedaan Teknik Mordanting terhadap Hasil Pencelupan Bahan Katun Primisima Menggunakan Warna Alam Ekstrak Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala) dengan Mordan Kapur Sirih. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 8(1), 209–213. https://doi.org/10.24114/gr.v8i1.13179

Downloads

Published

2024-01-25

How to Cite

Rizky Bellyana Noermitha, Malik Musthofa, & Agus Haerudin. (2024). Pengaruh Jenis Mordan Dan Lama Waktu Pencelupan Terhadap Kualitas Warna Kain Batik Dengan Pewarnaan Alam Kulit Bawang Merah Menggunakan Proses Post-Mordanting. Manufaktur: Publikasi Sub Rumpun Ilmu Keteknikan Industri, 2(1), 46–62. https://doi.org/10.61132/manufaktur.v2i1.177